Saturday, August 14, 2010

Sayur Keong Purwokerto

Before, maaf banget yah, karena saya sempat vakum untuk beberapa hari.. :)
Trims untuk sobat blogger yang sudah setia berkunjung. Nah, di sela-sela hari libur ngeblog saya ini, saya menemukan sebuah makanan unik di salah satu acara televisi yang menampilkan wisata kuliner. Yup, sayur keong. Katanya sih, sayur ini menjadi trend setelah hadirnya lagu Keong Racun yang amat fenomenal di dunia maya. Sayur keong ini memang terbuat dari keong sawah. Di Bali, disebut kakul. Kalau saya sih hanya pernah nyobain sate kakulnya aja..



Cara memasak sayur keong sendiri terbilang sederhana. Tapi, tidak semua orang bisa melakukannya, karena ada cara-cara tertentu agar keong ini tak berbau amis.
Sebelum dimasak, keong-keong ini terlebih dulu dibersihkan selama tiga kali. Hal ini untuk menghilangkan lendir dan kotoran seperti lumpur dan lumut. Kemudian keong yang sudah bersih di rendam selama sehari semalam.

Sementara untuk bumbu, mulai dari bawang merah, cabe, hingga daun salam digunakan dalam pengolahan sayur ini. Bumbu-bumbu ini dihaluskan sebelum ditumis. Sementara keong yang sudah bersih dicampurkan dengan bumbu dalam wajan besar. Keong telah dibumbui ini, dimasak hingga selama satu jam. Hal ini agar daging keong lebih empuk.

Khamlani, pemilik warung sayur keong, warga Kauman Lama Kecamatan Purwokerto Timur ini setiap hari memasak dibantu istrinya. Setiap sore warungnya selalu diserbu warga. Bagi warga Purwokerto, keong yang mereka sebut dengan kraca, merupakan makanan wajib untuk berbuka puasa,sehingga menjelang sore mereka pun menyerbu warung ini.

Keong masakan Khamlani ini terbilang istimewa, sehingga banyak para pelanggan yang ketagihan. Selain memiliki rasa yang khas, keong atau kraca ini juga beraroma menyengat. Apalagi keong menjadi santapan yang harus tersedia saat berbuka puasa. Meski harga yang ditawarkan cukup mahal, yakni Rp20 ribu per kilogram, namun hal ini tak menyurutkan mereka untuk membelinya.

Cara memakan keong ini cukup unik yaitu dengan menggunakan lidi. Lidi tersebut dimasukan ke mulut rumah keong untuk mengait dagingnya. Jika sulit, bisa saja dengan cara menyedot langsung lewat pantat keong yang sudah dilubangi. Hemmmm… rasanya nikmat.

Hua, saya jadi pengen nyoba!

No comments:

Post a Comment