Tuesday, November 1, 2011
Hati-Hati Para Penggemar Buah Kalengan!
Bagi anda yang suka memasak, menggunakan buah kalengan mungkin sudah biasa anda lakukan. Selain lebih praktis, buah kalengan juga kini mudah didapatkan di mana-mana. Rasanya lebih manis, karena ada tambahan pemanisnya. Sangat cocok dipakai untuk pudding dan kue. Tapi, ada beberapa fakta menarik tentang buah kalengan yang wajib anda simak, apalagi jika anda adalah salah satu penggemar buah kalengan.
Taukah anda bahwa semua makanan kalengan, termasuk buah kalengan, harus melalui proses pemanasan terlebih dahulu? Proses ini biasanya berguna untuk peng-higienis-an bahan makanan. Ketika sudah dikalengkan, proses pemanasan akan dilakukan lagi, agar tidak ada kontaminasi kuman dari kaleng kemasan.
Semua makanan kalengan mengandung bahan pengawet, baik pengawet alami maupun sintetis. Tambahan gula, garam, madu atau asam dalam makanan juga berfungsi sebagai pengawet alami.
Beberapa jenis antioksidan juga memiliki kemampuan untuk mengawetkan makanan lho.
Saat membeli buah kalengan, pilihlah kaleng yang masih mulus dan tanpa cacat. Jangan pernah membeli buah kalengan yang kalengnya berkarat, cekung, gembung atau penyok, bocor ata jenis cacat lainnya. Untuk menguji keadaan kaleng, tekanlah bagian atas tutup kaleng.
Jika terdapat gembung di bagian lain, ini berarti ada kerusakan pada isi kaleng. Kaleng yang rusak atau penyok bisa menyebabkan lubang kecil yang bisa terkontaminasi kuman. Jadi, pastikan kaleng dalam kondisi baik saat membeli.
Buah kalengan biasanya berbentuk potongan. Jika anda ingin menggunakan buah kalengan dengan bentuk yang berbeda, sebaiknya pilih buah segar saja. :D
Waw, ternyata ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik saat memilih dan membeli buah kalengan. Ingat, jangan lupa cek tanggal kadaluwarsa yang tertera di kemasan ya. Semoga tips yang pendek ini bisa membantu kehidupan dapur anda.. hehe
sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2011/09/6-fakta-seputar-buah-kalengan.html#ixzz1cWRwkfdI
Coconut Cake
Bahan:
* Gula pasir 400 gram
* Mentega 150 gram
* Telur ayam 5 butir
* Essen kopyor 1 sendok teh
* Tepung terigu protein sedang 300 gram
* Baking powder 1 sendok makan
* Garam halus 1 sendok teh
* Kelapa kering 150 gram, siap beli
* Butter cream 250 gram, siap pakai
Cara Membuat:
> Siapkan loyang bulat diameter 20 cm, olesi margarin dan alasi dengan kertas roti. Panaskan oven pada suhu 175°C, sisihkan.
> Campur gula pasir dan mentega, kocok hingga lembut dan tercampur rata.
> Masukkan telur satu per satu sambil terus dikocok hingga adonan mengembang.
> Masukkan terigu yang telah diayak bersama baking powder dan garam, kocok hingga tercampur rata.
> Tuangkan essen kopyor, aduk rata menggunakan spatula.
> Tuang adonan ke loyang, panggang hingga adonan matang. Angkat, dinginkan.
> Belah melintang cake menjadi 3 bagian. Olesi selembar cake dengan butter cream lalu tutup dengan selembar cake. Lapisi lagi dengan butter cream, tutup dengan potongan cake terakhir.
> Tutup seluruh permukaan cake dengan butter cream lalu taburi dengan kelapa parut. Simpan cake dalam lemari es selama 1 jam, potong-potong.
> Sajikan.
Untuk 12 potong.
Wedding Cake Terunik. Cekidot!
Wedding cake tentunya identik dengan keanggunan si empunya acara. Dan nuansa putih yang terlukis pada kue pernikahan ini memberi kesan yang sakral.
Nah kalo kue pernikahannya seperti ini?
1. Action Hero Wedding Cake
2. Video Game Wedding Cake
3. Zombies Wedding Cake
4. Beach Wedding Cake
5. Lego Wedding Cake
6. Futurama Crash
7. Chinese
8. Xkcd
9. Mario Bross
10. Crystal Cake
Nah kalo kue pernikahannya seperti ini?
1. Action Hero Wedding Cake
2. Video Game Wedding Cake
3. Zombies Wedding Cake
4. Beach Wedding Cake
5. Lego Wedding Cake
6. Futurama Crash
7. Chinese
8. Xkcd
9. Mario Bross
10. Crystal Cake
Cake Pisang
Enaknya kalo hari libur bisa bikin cake. Apalagi kalau bahan dasarnya sering dibeliin ibu buat cemilan. Daripada dimakan mentah, dibikin kue malah tambah yummy :D
Bahan:
* Tepung Terigu protein sedang, 200 gram
* Gula palem, 100 gram
* Gula pasir, 100 gram
* Mentega tawar ( unsalted butter ) / margarin, 200 gram, cairkan
* Pisang ambon matang, 300 gram, haluskan
* Kuning telur, 12 butir
* Putih telur, 6 butir
* SP, 1 sendok teh
* Kacang mede sebagai hiasan
Cara Membuat:
> Campur gula palem, gula pasir, SP, putih dan kuning telur. Kocok hingga mengembang.
> Masukkan terigu sedikit demi sedikit, sambil diaduk hingga rata.
> Tuang mentega / margarin, aduk rata.
> Tambahkan pisang ambon sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
> Tuang adonan dalam loyang kotak ukuran 28 cm bersemir margarin dan beralas kertas roti.
> Panggang adonan dalam oven bersuhu 170 derajat celcius hingga matang sekitar 45 menit. Angkat dan keluarkan cake dari loyang. Potong dan hias cake sesuai selera. Sajikan.
Pisang ambon itu favorit saya banget. Jadi bagi Anda yang mau mencoba berkreasi selagi senggang, ayok deeh :)
Bahan:
* Tepung Terigu protein sedang, 200 gram
* Gula palem, 100 gram
* Gula pasir, 100 gram
* Mentega tawar ( unsalted butter ) / margarin, 200 gram, cairkan
* Pisang ambon matang, 300 gram, haluskan
* Kuning telur, 12 butir
* Putih telur, 6 butir
* SP, 1 sendok teh
* Kacang mede sebagai hiasan
Cara Membuat:
> Campur gula palem, gula pasir, SP, putih dan kuning telur. Kocok hingga mengembang.
> Masukkan terigu sedikit demi sedikit, sambil diaduk hingga rata.
> Tuang mentega / margarin, aduk rata.
> Tambahkan pisang ambon sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
> Tuang adonan dalam loyang kotak ukuran 28 cm bersemir margarin dan beralas kertas roti.
> Panggang adonan dalam oven bersuhu 170 derajat celcius hingga matang sekitar 45 menit. Angkat dan keluarkan cake dari loyang. Potong dan hias cake sesuai selera. Sajikan.
Pisang ambon itu favorit saya banget. Jadi bagi Anda yang mau mencoba berkreasi selagi senggang, ayok deeh :)
Tips Memilih Bahan Untuk Membuat Kue
Sebelum membuat kue, perlu nih mengenal bahan-bahan apa saja yang bisa digunakan untuk membuat kue, plus tahu fungsinya.
Dan ini beberapa diantaranya.
Tepung
Sebagai bahan dasar membuat kue, tepung yang dipilih biasanya berprotein rendah atau tepung serba guna. Selain tepung terigu kita bisa juga menggunakan tepung arrarut, tepung kanji, tepung maizena, atau tepung hunkwe. Pilih tepung yang berwarna putih dan tidak tengik (apek), bertekstur lembut dan terurai (tidak menggumpal).
Gula
Gula yang digunakan dalam membuat kue bisa gula pasir, gula palem, atau tepung gula. Selain sebagai bahan pemanis, gula dapat memberi warna pada kue. Gula yang digunakan dalam kue kering biasanya gula halus, karena gula halus mudah hancur, sebaiknya ayak gula terlebih dahulu sebelum digunakan.
Telur
Telur sebagai bahan baku membuat kue dapat juga bersifat pengembang dan pemberi warna pada kue. Pilih telur yang sama besar baik dari bentuk, berat, ukuran, sehingga volume putih dan kuning telur seimbang.
Bahan tambahan
Sering kali dalam resep tertera adanya bahan tambahan makanan seperti cake emulsifier, baking powder dan soda kue yang berfungsi sebagai pengembang kue. Penggunaannya pun harus sesuai ukuran yang dianjurkan jika tidak ingin kue Anda gagal. Bahan tambahan lain yang sering digunakan dalam pembuatan kue adalah susu. Baik susu bubuk, susu cair atau susu kental manis. Pemilihan susu tanpa lemak (susu skim) lebih disarankan karena jenis ini tidak mempengaruhi rasa kue.
Lemak
Merupakan salah satu bahan pelengkap yang bersifat membantu proses emulsi, memperhalus pori-pori kue dan memberi warna kuning alami. Lemak yang digunakan biasanya mentega dan margarin, atau dapat pula menggunakan areh santan. Pilih lemak yang masih harum, tekstur tidak terlalu padat atau cair.
Soda Kue/Baking Soda
Merupakan komponen baking powder, kandungannya adalah sodium bicarbonat. Sifat bahan ini mengeluarkan gas (CO2) sehingga kue akan mengembang. Untuk membuat cake, penggunaannya biasanya bersamaan dengan baking powder. Untuk kue kering, soda kue memberikan efek tekstur kering, garing, dan renyah. Untuk membuat cake, menggunakan baking powder saja sebenarnya sudah cukup.
Ovalet & TBM
Ovalet, TBM, dan SP merupakan merek dagang. Pada dasarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai bahan pelembut atau emulsifier dalam membuat cake, sehingga fungsinya bisa saling menggantikan dalam adonan cake. Namun, yang membedakan bahan pengemulsi ini terletak pada kualitasnya, karena diproduksi oleh perusahaan yang berbeda. Fungsinya sebagai emulsifier sehingga adonaan jadi lebih lembut. Jika hasil pengocokkan adonan cake dengan menambahkan ovalet atau TBM kurang stabil, maka cake yang dihasilkan jadi kurang lembut dan kurang maksimal.
Baking Powder
Baking powder merupakan bahan pengembang (leavening agent), yang terdiri dari campuran sodium bicarbonat, sodium alumunium fosfat, dan monocalcium fosfat. Sifat zat ini jika bertemu dengan cairan/air dan terkena panas akan membentuk karbondioksida. Karbondioksida inilah yang membuat adonan jadi mengembang. Untuk efek maksimal, gunakan double acting baking powder. Baking powder berfungsi untuk mengembangkan kue atau cake.
SP
Sifatnya melembutkan tekstur cake dan membuat adonan lebih menyatu. Kandungan SP adalah gula ester. Esternya adalah asam lemak seperti asam steart, palmitic, dan oleic. Penggunaan SP lebih direkomendasikan dalam pembuatan cake, karena hasil pengocokkan adonan bisa lebih stabil, sehingga hasilnya lebih maksimal.
Cream of Tar-Tar
Krim ini membantu mengeluarkan gas dalam adonan cake, agar lebih mengembang. Biasanya digunakan saat mengocok putih telur agar lebih kaku. Kandungannya merupakan garam potassium (kalium) dan asam tartaric.
(Kalau ngomongin Tar-Tar jadi inget serial Spongebob ya :D)
VX
Bahan tambahan makanan yang sifatnya melembutkan ini tidak mengembangkan. Komposisinya sodium bicarbonat, sodium acid picorofosfat, dan sari pati jagung. VX biasanya digunakan untuk mengembangkan adonan cake dan melembutkan secara maksimal.
Ragi Instan/Yeast/Biang Donat
Merupakan satu bahan dengan nama yang berbeda. Ragi isinya adalah mahluk hidup golongan khamir, yaitu saccaromyces cerevisiae. Mikroorganisme bersel satu inilah yang selama proses fermentasi pada adonan roti mengubah karbohidrat menjadi gas karbondioksida. Zat ini yang membuat adonan roti, donat, atau bakpau menjadi mengembang. Hanya dapat digunakan untuk adonan roti, bukan cake, atau kue kering. Dijual dengan merek dagang, salah satunya Fermipan.
Bread Improfer
Bahan ini ditambahkan pada adonan untuk meningkatkan kualitas roti. Roti jadi lebih empuk, lebih lembap, seratnya lebih halus, fermentasi makin singkat, dan memperpanjang daya simpan. Terbuat dari berbagai macam campuran bahan aktif, seperti pelunak gluten, makanan ragi, enzim, dan emulsifier. Di pasaran dijual dengan salah satu merek dagang Unipan.
Untuk membuat kue yang terjaga mutu, rasa serta warna maka pemilihan bahan kue haruslah diperhatikan dengan benar. Jika tidak akan mempengaruhi hasil akhir dari masakan anda. Kue yang lezat dihasilkan dari penggunaan bahan baku yang tepat, teknik memasak yang baik, dan penyimpanan kue yang baik pula.
Untuk memilih bahan kue yang baik, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan seperti kemasan dan aroma. Yuk, kita bahas tentang kemasan. Yang pertama mengenai kemasan pada bahan kue. Lihat masa berlaku bahan tersebut pada kemasannya. Umumnya, bahan kue yang dijual di pasar tradisional tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa. Hal ini bisa membahayakan kita sebagai pengguna.
Untuk mensiasatinya, anda dapat gunakan indera penciuman dan penglihatan anda saat memilih bahan kue. Cium bahan kue, jika wanginya masih bagus dan tidak terdapat jamur di kemasannya berarti anda bisa menggunakannnya.
Dan ini beberapa diantaranya.
Tepung
Sebagai bahan dasar membuat kue, tepung yang dipilih biasanya berprotein rendah atau tepung serba guna. Selain tepung terigu kita bisa juga menggunakan tepung arrarut, tepung kanji, tepung maizena, atau tepung hunkwe. Pilih tepung yang berwarna putih dan tidak tengik (apek), bertekstur lembut dan terurai (tidak menggumpal).
Gula
Gula yang digunakan dalam membuat kue bisa gula pasir, gula palem, atau tepung gula. Selain sebagai bahan pemanis, gula dapat memberi warna pada kue. Gula yang digunakan dalam kue kering biasanya gula halus, karena gula halus mudah hancur, sebaiknya ayak gula terlebih dahulu sebelum digunakan.
Telur
Telur sebagai bahan baku membuat kue dapat juga bersifat pengembang dan pemberi warna pada kue. Pilih telur yang sama besar baik dari bentuk, berat, ukuran, sehingga volume putih dan kuning telur seimbang.
Bahan tambahan
Sering kali dalam resep tertera adanya bahan tambahan makanan seperti cake emulsifier, baking powder dan soda kue yang berfungsi sebagai pengembang kue. Penggunaannya pun harus sesuai ukuran yang dianjurkan jika tidak ingin kue Anda gagal. Bahan tambahan lain yang sering digunakan dalam pembuatan kue adalah susu. Baik susu bubuk, susu cair atau susu kental manis. Pemilihan susu tanpa lemak (susu skim) lebih disarankan karena jenis ini tidak mempengaruhi rasa kue.
Lemak
Merupakan salah satu bahan pelengkap yang bersifat membantu proses emulsi, memperhalus pori-pori kue dan memberi warna kuning alami. Lemak yang digunakan biasanya mentega dan margarin, atau dapat pula menggunakan areh santan. Pilih lemak yang masih harum, tekstur tidak terlalu padat atau cair.
Soda Kue/Baking Soda
Merupakan komponen baking powder, kandungannya adalah sodium bicarbonat. Sifat bahan ini mengeluarkan gas (CO2) sehingga kue akan mengembang. Untuk membuat cake, penggunaannya biasanya bersamaan dengan baking powder. Untuk kue kering, soda kue memberikan efek tekstur kering, garing, dan renyah. Untuk membuat cake, menggunakan baking powder saja sebenarnya sudah cukup.
Ovalet & TBM
Ovalet, TBM, dan SP merupakan merek dagang. Pada dasarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai bahan pelembut atau emulsifier dalam membuat cake, sehingga fungsinya bisa saling menggantikan dalam adonan cake. Namun, yang membedakan bahan pengemulsi ini terletak pada kualitasnya, karena diproduksi oleh perusahaan yang berbeda. Fungsinya sebagai emulsifier sehingga adonaan jadi lebih lembut. Jika hasil pengocokkan adonan cake dengan menambahkan ovalet atau TBM kurang stabil, maka cake yang dihasilkan jadi kurang lembut dan kurang maksimal.
Baking Powder
Baking powder merupakan bahan pengembang (leavening agent), yang terdiri dari campuran sodium bicarbonat, sodium alumunium fosfat, dan monocalcium fosfat. Sifat zat ini jika bertemu dengan cairan/air dan terkena panas akan membentuk karbondioksida. Karbondioksida inilah yang membuat adonan jadi mengembang. Untuk efek maksimal, gunakan double acting baking powder. Baking powder berfungsi untuk mengembangkan kue atau cake.
SP
Sifatnya melembutkan tekstur cake dan membuat adonan lebih menyatu. Kandungan SP adalah gula ester. Esternya adalah asam lemak seperti asam steart, palmitic, dan oleic. Penggunaan SP lebih direkomendasikan dalam pembuatan cake, karena hasil pengocokkan adonan bisa lebih stabil, sehingga hasilnya lebih maksimal.
Cream of Tar-Tar
Krim ini membantu mengeluarkan gas dalam adonan cake, agar lebih mengembang. Biasanya digunakan saat mengocok putih telur agar lebih kaku. Kandungannya merupakan garam potassium (kalium) dan asam tartaric.
(Kalau ngomongin Tar-Tar jadi inget serial Spongebob ya :D)
VX
Bahan tambahan makanan yang sifatnya melembutkan ini tidak mengembangkan. Komposisinya sodium bicarbonat, sodium acid picorofosfat, dan sari pati jagung. VX biasanya digunakan untuk mengembangkan adonan cake dan melembutkan secara maksimal.
Ragi Instan/Yeast/Biang Donat
Merupakan satu bahan dengan nama yang berbeda. Ragi isinya adalah mahluk hidup golongan khamir, yaitu saccaromyces cerevisiae. Mikroorganisme bersel satu inilah yang selama proses fermentasi pada adonan roti mengubah karbohidrat menjadi gas karbondioksida. Zat ini yang membuat adonan roti, donat, atau bakpau menjadi mengembang. Hanya dapat digunakan untuk adonan roti, bukan cake, atau kue kering. Dijual dengan merek dagang, salah satunya Fermipan.
Bread Improfer
Bahan ini ditambahkan pada adonan untuk meningkatkan kualitas roti. Roti jadi lebih empuk, lebih lembap, seratnya lebih halus, fermentasi makin singkat, dan memperpanjang daya simpan. Terbuat dari berbagai macam campuran bahan aktif, seperti pelunak gluten, makanan ragi, enzim, dan emulsifier. Di pasaran dijual dengan salah satu merek dagang Unipan.
Untuk membuat kue yang terjaga mutu, rasa serta warna maka pemilihan bahan kue haruslah diperhatikan dengan benar. Jika tidak akan mempengaruhi hasil akhir dari masakan anda. Kue yang lezat dihasilkan dari penggunaan bahan baku yang tepat, teknik memasak yang baik, dan penyimpanan kue yang baik pula.
Untuk memilih bahan kue yang baik, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan seperti kemasan dan aroma. Yuk, kita bahas tentang kemasan. Yang pertama mengenai kemasan pada bahan kue. Lihat masa berlaku bahan tersebut pada kemasannya. Umumnya, bahan kue yang dijual di pasar tradisional tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa. Hal ini bisa membahayakan kita sebagai pengguna.
Untuk mensiasatinya, anda dapat gunakan indera penciuman dan penglihatan anda saat memilih bahan kue. Cium bahan kue, jika wanginya masih bagus dan tidak terdapat jamur di kemasannya berarti anda bisa menggunakannnya.
Keripik Jamur Tiram
Bosan dengan keripik yang itu-itu saja?
Atau bosan dengan jamur yang diolah dengan cara yang biasa?
Jamur keripik ini dijamin akan membuat hari Anda menjadi tidak biasa!
Bahan:
* Jamur tiram putih/tiram kelabu dalam kondisi yang segar secukupnya.
* Tepung beras 500 gram
* Tepung bumbu 2 bungkus (ayam crispy atau yang lainnya)
* Minyak kelapa secukupnya
Cara Membuat:
> Potong kecil-kecil jamur tiram, lalu bersihkan dengan air.
> Untuk menghilangkan bau jamur dan mensterilkan, bisa direbus sebentar dalam air panas, atau dikukus.
> Campurkan tepung bumbu dengan tepung beras. Campuran tepung ini bisa juga langsung diberi rasa-rasa ( barbeque, keju, ayam bakar, pizza, dsb dst ), tetapi biasanya diberi rasa-rasa tersebut di akhir setelah penggorengan.
> Jamur yang sudah disterilkan tadi, dicampur dengan tepung-tepung bumbu yang sudah disiapkan.
> Goreng jamur menggunakan minyak kelapa. Di sini anehnya, jamur goreng ngga mau pake minyak goreng biasa…nanti cepat gosong dan rasanya kurang renyah.. Goreng jamur hingga kecoklatan dan kelihatan pas.
> Tiriskan jamur, bisa langsung dinikmati.
Atau bosan dengan jamur yang diolah dengan cara yang biasa?
Jamur keripik ini dijamin akan membuat hari Anda menjadi tidak biasa!
Bahan:
* Jamur tiram putih/tiram kelabu dalam kondisi yang segar secukupnya.
* Tepung beras 500 gram
* Tepung bumbu 2 bungkus (ayam crispy atau yang lainnya)
* Minyak kelapa secukupnya
Cara Membuat:
> Potong kecil-kecil jamur tiram, lalu bersihkan dengan air.
> Untuk menghilangkan bau jamur dan mensterilkan, bisa direbus sebentar dalam air panas, atau dikukus.
> Campurkan tepung bumbu dengan tepung beras. Campuran tepung ini bisa juga langsung diberi rasa-rasa ( barbeque, keju, ayam bakar, pizza, dsb dst ), tetapi biasanya diberi rasa-rasa tersebut di akhir setelah penggorengan.
> Jamur yang sudah disterilkan tadi, dicampur dengan tepung-tepung bumbu yang sudah disiapkan.
> Goreng jamur menggunakan minyak kelapa. Di sini anehnya, jamur goreng ngga mau pake minyak goreng biasa…nanti cepat gosong dan rasanya kurang renyah.. Goreng jamur hingga kecoklatan dan kelihatan pas.
> Tiriskan jamur, bisa langsung dinikmati.
Pisang Bakar Cokelat Keju
Hi galeri kuliner!
Penjaja pisang bakar di malam hari akhir-akhir ini semakin berkembang dan umm.. tentunya sangat menggugah selera. Karena penyajiannya yang menarik, harga pun sedikit 'berbeda', karena tergolong makanan dengan kreasi baru, meski bahan dasarnya pisang.
Nah, daripada beli, mending bikin sendiri yuk :)
Bahan:
* Pisang kepok merah, 10 buah, kupas
* Margarin/mentega secukupnya, untuk olesan
* Cokelat masak pekat 400 gram, potong-potong, lelehkan
* Keju chedar, 200 gram, parut
* Cherry sebagai hiasan
Cara Membuat:
> Panaskan pan dadar, olesi permukaannya dengan margarin/mentega.
> Panggang pisang di atas pan dadar hingga pisang matang, angkat dan biarkan dingin.
> Sajikan pisang bakar dalam piring, kemudian tuangkan cokelat leleh dengan sendok dan bubuhkan keju parut.
> Tambahkan cherry sebagai hiasan
Ta-Da! Jadi deh pisang bakarnya!
Untuk variasi, cokelat leleh boleh dibalur penuh di pisang bakar, balut dengan keju parut, lalu masukkan ke freezer.
Yummy :)
Penjaja pisang bakar di malam hari akhir-akhir ini semakin berkembang dan umm.. tentunya sangat menggugah selera. Karena penyajiannya yang menarik, harga pun sedikit 'berbeda', karena tergolong makanan dengan kreasi baru, meski bahan dasarnya pisang.
Nah, daripada beli, mending bikin sendiri yuk :)
Bahan:
* Pisang kepok merah, 10 buah, kupas
* Margarin/mentega secukupnya, untuk olesan
* Cokelat masak pekat 400 gram, potong-potong, lelehkan
* Keju chedar, 200 gram, parut
* Cherry sebagai hiasan
Cara Membuat:
> Panaskan pan dadar, olesi permukaannya dengan margarin/mentega.
> Panggang pisang di atas pan dadar hingga pisang matang, angkat dan biarkan dingin.
> Sajikan pisang bakar dalam piring, kemudian tuangkan cokelat leleh dengan sendok dan bubuhkan keju parut.
> Tambahkan cherry sebagai hiasan
Ta-Da! Jadi deh pisang bakarnya!
Untuk variasi, cokelat leleh boleh dibalur penuh di pisang bakar, balut dengan keju parut, lalu masukkan ke freezer.
Yummy :)
Tuesday, June 7, 2011
Resep Dasar Roti Burger dan Hotdog
Burger dan hotdog memang sudah tak asing lagi di lidah masyarakat. Selain karena makanan ini bersifat cepat saji, banyak orang mundur untuk memakan hidangan ini. Kita sendiri bisa kok membuat roti burger dan hotdog tanpa merasa cemas akan issue makanan cepat saji, karena kita kan membuatnya sendiri :)
Bahan:
* Tepung roti protein tinggi, 250 gram
* Tepung terigu protein sedang, 250 gram
* Gula pasir, 100 gram
* Garam, 7 gram
* Baker bonus, 3 gram
* Ragi instan, 11 gram
* Susu bubuk, 25 gram
* Telur ayam, 1 butir
* Air, 250 ml
* Shortening / mentega putih, 90 gram
* Susu evaporated, secukupnya, untuk olesan
* Wijen putih, 2 sendok makan
Cara Membuat
> Larutkan garam dan air, sisihkan.
> Campur semua bahan kecuali air garam, telur, margarin, susu evaporated dan wijen. Aduk dan ratakan.
> Pecahkan telur di tengah-tengah campuran adonan kering, tuang air perlahan sambil diuleni hingga adonan setengah kalis.
> Masukkan margarin, uleni kembali hingga adonan kalis. Bagi adonan menjadi 16 buah, bulatkan. Tutup adonan dengan plastik, istirahatkan selama 25 menit.
> Kempiskan adonan, bentuk bulat untuk burger atau bentuk lonjong untuk hot dog.
> Atur dalam loyang bersemir margarin, istirahatkan kembali selama sekitar 30 – 45 menit.
> Oles bagian atas roti dengan susu evaporated, taburi dengan wijen untuk burger.
> Panggang dalam oven bersuhu 180 derajat celcius selama sekitar 20 menit ( hingga matang ).
Resep untuk 16 buah Roti Burger dan Hot Dog
Bahan:
* Tepung roti protein tinggi, 250 gram
* Tepung terigu protein sedang, 250 gram
* Gula pasir, 100 gram
* Garam, 7 gram
* Baker bonus, 3 gram
* Ragi instan, 11 gram
* Susu bubuk, 25 gram
* Telur ayam, 1 butir
* Air, 250 ml
* Shortening / mentega putih, 90 gram
* Susu evaporated, secukupnya, untuk olesan
* Wijen putih, 2 sendok makan
Cara Membuat
> Larutkan garam dan air, sisihkan.
> Campur semua bahan kecuali air garam, telur, margarin, susu evaporated dan wijen. Aduk dan ratakan.
> Pecahkan telur di tengah-tengah campuran adonan kering, tuang air perlahan sambil diuleni hingga adonan setengah kalis.
> Masukkan margarin, uleni kembali hingga adonan kalis. Bagi adonan menjadi 16 buah, bulatkan. Tutup adonan dengan plastik, istirahatkan selama 25 menit.
> Kempiskan adonan, bentuk bulat untuk burger atau bentuk lonjong untuk hot dog.
> Atur dalam loyang bersemir margarin, istirahatkan kembali selama sekitar 30 – 45 menit.
> Oles bagian atas roti dengan susu evaporated, taburi dengan wijen untuk burger.
> Panggang dalam oven bersuhu 180 derajat celcius selama sekitar 20 menit ( hingga matang ).
Resep untuk 16 buah Roti Burger dan Hot Dog
Ayam Pelalah Bali
Belajar masak sama ibu tercinta, nggak lengkap rasanya kalau tidak dilengkapi dengan sajian ayam. Berhubung masakan Bali tentang ayam yang terkenal adalah ayam betutu, namun kali ini saya menyajikan resep ayam pelalah yang nggak kalah enak dengan ayam betutu. Selamat mencoba :)
Bahan:* 2 bh dada ayam
* 1 bh jeruk nipis, ambil airnya
Haluskan:
* 5 bh bawang merah
* 6 siung bawang putih
* 3 cm kencur
* 3 cm lengkuas
* 3 btr kemiri
* 3 cm kunyit
* 2 btg serai, iris halus
* 1 lbr daun salam
* 4 bh cabai rawit
* 1 sdt garam
* 25 gr gula merah
Sambal:
* 5 bh bawang merah, iris halus, goreng kering
* 5 siung bawang putih, iris halus, goreng kering
* 3 bh cabai merah, iris halus, goreng
* 1 bh tomat
* 1 sdt terasi goreng
Cara Membuat:
> Lumuri ayam dengan bumbu halus sampai rata.
> Panggang di atas bara arang sampai matang dan harum.
> Dinginkan, suwir-suwir, sisihkan.
> Haluskan bahan sambal, beri air jeruk nipis, aduk rata.
> Campurkan bumbu sambal dengan ayam suwir, aduk sampai rata.
Bagaimana? Jika anda pecinta pedas, jumlah cabai bisa disesuaikan dengan selera :)
Friday, January 21, 2011
Nasi Begana
Pada postingan kali ini, saya akan menampilkan salah satu makanan khas Jawa Tengah adalah nasi bogana yang juga sering disebut nasi begana. Nasi putih yang dilengkapi dengan lauk pauk dibungkus dengan daun pisang ini memang memiliki rasa khas.
Nah, yuk pelajari cara bikinnya..
Bahan:
* 500 gram beras putih, cuci bersih
* 200 ml santan
* 400 ml air
* 1 lembar daun pandan
* 1 sendok teh garam
Pelengkap:
** Ayam bumbu ragi
** Pindang telur
** Oseng-oseng buncis
Cara Membuat:
> Rebus air, santan, garam dan daun pandan, masak hingga mendidih.
> Masukkan beras, sambil sesekali diaduk, masak hingga airnya terserap dan habis, angkat.
> Kukus nasi selama 30 menit hingga matang, angkat.
> Sajikan dengan pelengkap.
Nah, yuk pelajari cara bikinnya..
Bahan:
* 500 gram beras putih, cuci bersih
* 200 ml santan
* 400 ml air
* 1 lembar daun pandan
* 1 sendok teh garam
Pelengkap:
** Ayam bumbu ragi
** Pindang telur
** Oseng-oseng buncis
Cara Membuat:
> Rebus air, santan, garam dan daun pandan, masak hingga mendidih.
> Masukkan beras, sambil sesekali diaduk, masak hingga airnya terserap dan habis, angkat.
> Kukus nasi selama 30 menit hingga matang, angkat.
> Sajikan dengan pelengkap.
Mie Lendir
Mungkin Anda sedikit aneh bila mendengar ada makanan yang namanya mie lendir.
Makanan apa itu ya? Enak apa gak ya? Gimana rasanya? Dengar namanya saja, sudah bikin penasaran (bagi yang belum nyobain sih..)
Mie Lendir ini adalah salah satu khas Pulau Batam, Pulau Bintan Kepulauan Riau. Makanan yang di sajikan dengan mie, tauge, telur rebus, irisan cabe rawit dan atasnya ini di siram dengan kuah kacang yang kental. Rasanya yang pedes-pedes manis membuat siapapun yang mencicipinya pasti akan ketagihan untuk menikmatinya lagi. Meskipun namanya sedikit aneh tapi tidak mengurangi rasa kelezatan dari mie lendir tersebut.
Bahan:
* Mie Kuning (mie lidi ya 1 bungkus cukup buat pemula di rebus)
* Tauge
* Daun bawang (iris tipis)
* Daun seledri (daun sop iris halus)
* Telur (di rebus)
* Cabe rawit kira2 12 biji di potong kecil-kecil.
Cara Membuat:
> Haluskan cabe merah, cabe rawit, bawang putih 1 atau 2, kencur, Ubi jalar (keledek) di rebus kemudian di haluskan.
> Kemudian kacang tanah di goreng, lalu dihaluskan.
> Semua bumbu yang di haluskan di masak + air kira 3 atau 4 gelas+ srey yg di geprak + daun salam. Masak sampai mendidih jangan lupa kasih garam dan mie won untuk menambah rasa nikmatnya bumbu kacang tersebut. Cara ini adalah untuk bikin bumbu kacangnya.
Penyajian:
Untuk lebih hangat masukkan mie kuning + tauge kedalam rebusan air, sebentar saja dan angkat.
Letak di piring + telur dan siram dengan kuah kacang.
Taburkan daun sop, daun bawang + bawang goreng bila perlu.
Selamat Mencoba ^_^
Makanan apa itu ya? Enak apa gak ya? Gimana rasanya? Dengar namanya saja, sudah bikin penasaran (bagi yang belum nyobain sih..)
Mie Lendir ini adalah salah satu khas Pulau Batam, Pulau Bintan Kepulauan Riau. Makanan yang di sajikan dengan mie, tauge, telur rebus, irisan cabe rawit dan atasnya ini di siram dengan kuah kacang yang kental. Rasanya yang pedes-pedes manis membuat siapapun yang mencicipinya pasti akan ketagihan untuk menikmatinya lagi. Meskipun namanya sedikit aneh tapi tidak mengurangi rasa kelezatan dari mie lendir tersebut.
Bahan:
* Mie Kuning (mie lidi ya 1 bungkus cukup buat pemula di rebus)
* Tauge
* Daun bawang (iris tipis)
* Daun seledri (daun sop iris halus)
* Telur (di rebus)
* Cabe rawit kira2 12 biji di potong kecil-kecil.
Cara Membuat:
> Haluskan cabe merah, cabe rawit, bawang putih 1 atau 2, kencur, Ubi jalar (keledek) di rebus kemudian di haluskan.
> Kemudian kacang tanah di goreng, lalu dihaluskan.
> Semua bumbu yang di haluskan di masak + air kira 3 atau 4 gelas+ srey yg di geprak + daun salam. Masak sampai mendidih jangan lupa kasih garam dan mie won untuk menambah rasa nikmatnya bumbu kacang tersebut. Cara ini adalah untuk bikin bumbu kacangnya.
Penyajian:
Untuk lebih hangat masukkan mie kuning + tauge kedalam rebusan air, sebentar saja dan angkat.
Letak di piring + telur dan siram dengan kuah kacang.
Taburkan daun sop, daun bawang + bawang goreng bila perlu.
Selamat Mencoba ^_^
Fun Poffertjes
Hidangan khas Negeri Kincir Angin Belanda ini merupakan makanan ringan yang bisa dinikmati sebagai cemilan pada sore hari. Dengan pilihan topping keju parut serta gula halusnya, siap ceriakan waktu bersantai Anda.
Bentuknya mirip yah, seperti kue jaffle dan waffle. Bedanya kelihatan banget di topingnya nih, yang memakai parutan keju dan gula halus.
Bahan:
* 200 gram tepung terigu
* 1 sendok teh ragi instant
* 1/2 sendok teh baking powder
* 1 sendok teh garam
* 1 buah kuning telur
* 350 ml susu cair
* 25 gram strawberry segar
* Mentega secukupnya untuk mengoles
Toping:
* 50 gram gula halus
* 50 gram keju parut
Cara membuat:
> Campur tepung terigu, ragi, baking powder, garam dan terakhir telur,
> Aduk sambil tuangkan susu sedikit demi sedikit hingga jadi adonan yang halus. Diamkan
adonan selama kurang lebih 30 menit,
> Siapkan cetakan Poffertjes, olesi terlebih dahulu dengan mentega agar tidak lengket saat
dipanaskan, kemudian panaskan cetakan,
> Tuang adonan ke dalam cetakan, biarkan dalam keadaan terbuka,jangan ditutup. Setelah
warna menguning dan matang, angkat.
Tips:
** Tambahkan Strawberry untuk menambah kesegaran
** Simpan dalam Tupperware CozyNest ukuran besar
** Sajikan hangat bersama dua pilihan topping keju parut dalam wadah ukuran sedang serta gula halus dalam wadah kecil.
Bentuknya mirip yah, seperti kue jaffle dan waffle. Bedanya kelihatan banget di topingnya nih, yang memakai parutan keju dan gula halus.
Bahan:
* 200 gram tepung terigu
* 1 sendok teh ragi instant
* 1/2 sendok teh baking powder
* 1 sendok teh garam
* 1 buah kuning telur
* 350 ml susu cair
* 25 gram strawberry segar
* Mentega secukupnya untuk mengoles
Toping:
* 50 gram gula halus
* 50 gram keju parut
Cara membuat:
> Campur tepung terigu, ragi, baking powder, garam dan terakhir telur,
> Aduk sambil tuangkan susu sedikit demi sedikit hingga jadi adonan yang halus. Diamkan
adonan selama kurang lebih 30 menit,
> Siapkan cetakan Poffertjes, olesi terlebih dahulu dengan mentega agar tidak lengket saat
dipanaskan, kemudian panaskan cetakan,
> Tuang adonan ke dalam cetakan, biarkan dalam keadaan terbuka,jangan ditutup. Setelah
warna menguning dan matang, angkat.
Tips:
** Tambahkan Strawberry untuk menambah kesegaran
** Simpan dalam Tupperware CozyNest ukuran besar
** Sajikan hangat bersama dua pilihan topping keju parut dalam wadah ukuran sedang serta gula halus dalam wadah kecil.
Thursday, January 20, 2011
Proses Pembuatan Gula Tebu
Anda tentunya mengenal pemanis alami yang tak bisa lepas dari kehidupan kita ini. Ya, gula. Gula merupakan salah satu komoditi utama yang berbahan dasar tebu.
Tapi sayangnya, banyak petani tebu kini menjerit karena biaya produksi yang tinggi, serta maraknya perdagangan gula impor.
Jelas saja, tak disangka prosesnya panjang sekali..
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi dahlia, anggir, atau jagung, juga menghasilkan semacam gula/pemanis namun bukan tersusun dari sukrosa. Proses untuk menghasilkan gula mencakup tahap ekstrasi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui distilasi (penyulingan).
Negara-negara penghasil gula terbesar adalah negara-negara dengan iklim hangat seperti Australia, Brazil, dan Thailand. Hindia-Belanda (sekarang Indonesia) pernah menjadi produsen gula utama dunia pada tahun 1930-an, namun kemudian tersaingi oleh industri gula baru yang lebih efisien. Pada tahun 2001/2002 gula yang diproduksi di negara berkembang dua kali lipat lebih banyak dibandingkan gula yang diproduksi negara maju. Penghasil gula terbesar adalah Amerika Latin, negara-negara Karibia, dan negara-negara Asia Timur.
Sumber gula di Indonesia sejak masa lampau adalah cairan bunga (nira) kelapa atau enau, serta cairan batang tebu. Tebu adalah tumbuhan asli dari Nusantara, terutama di bagian timur.
Ketika orang-orang Belanda mulai membuka koloni di Pulau Jawa kebun-kebun tebu monokultur mulai dibuka oleh tuan-tuan tanah pada abad ke-17, pertama di sekitar Batavia, lalu berkembang ke arah timur.
Puncak kegemilangan perkebunan tebu dicapai pada tahun-tahun awal 1930-an, dengan 179 pabrik pengolahan dan produksi tiga juta ton gula per tahun. Penurunan harga gula akibat krisis ekonomi merontokkan industri ini dan pada akhir dekade hanya tersisa 35 pabrik dengan produksi 500 ribu ton gula per tahun. Situasi agak pulih menjelang Perang Pasifik, dengan 93 pabrik dan prduksi 1,5 juta ton. Seusai Perang Dunia II, tersisa 30 pabrik aktif. Tahun 1950-an menyaksikan aktivitas baru sehingga Indonesia menjadi eksportir netto. Pada tahun 1957 semua pabrik gula dinasionalisasi dan pemerintah sangat meregulasi industri ini. Sejak 1967 hingga sekarang Indonesia kembali menjadi importir gula.
Proses Pembuatan Gula
1. Persiapan Pembuatan Gula TebuTebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tebu ini termasuk jenis rumput-rumputan. Tanaman tebu dapat tumbuh hingga 3 meter di kawasan yang mendukung. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun.
Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan gula dimulai dari penanaman tebu, proses ektrasi, pembersihan kotoran, penguapan, kritalisasi, afinasi, karbonasi, penghilangan warna, dan sampai proses pengepakan sehingga sampai ketangan konsumen.
2. Ekstraksi
Tahap pertama pembuatan gula tebu adalah ekstraksi jus atau sari tebu. Caranya dengan menghancurkan tebu dengan mesin penggiling untuk memisahkan ampas tebu dengan cairannya. Cairan tebu kemudian dipanaskan dengan boiler. Jus yang dihasilkan masih berupa cairan yang kotor: sisa-sisa tanah dari lahan, serat-serat berukuran kecil dan ekstrak dari daun dan kulit tanaman, semuanya bercampur di dalam gula.
Jus dari hasil ekstraksi mengandung sekitar 50 % air, 15% gula dan serat residu, dinamakan bagasse, yang mengandung 1 hingga 2% gula. Dan juga kotoran seperti pasir dan batu-batu kecil dari lahan yang disebut sebagai “abu”.
3. Pengendapan Kotoran dengan Kapur (Liming)
Jus tebu dibersihkan dengan menggunakan semacam kapur (slaked lime) yang akan mengendapkan sebanyak mungkin kotoran , kemudian kotoran ini dapat dikirim kembali ke lahan. Proses ini dinamakan liming.
Jus hasil ekstraksi dipanaskan sebelum dilakukan liming untuk mengoptimalkan proses penjernihan. Kapur berupa kalsium hidroksida atau Ca(OH)2 dicampurkan ke dalam jus dengan perbandingan yang diinginkan dan jus yang sudah diberi kapur ini kemudian dimasukkan ke dalam tangki pengendap gravitasi: sebuah tangki penjernih (clarifier). Jus mengalir melalui clarifier dengan kelajuan yang rendah sehingga padatan dapat mengendap dan jus yang keluar merupakan jus yang jernih.
Kotoran berupa lumpur dari clarifier masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya dilakukan penyaringan dalam penyaring vakum putar (rotasi) dimana jus residu diekstraksi dan lumpur tersebut dapat dibersihkan sebelum dikeluarkan, dan hasilnya berupa cairan yang manis. Jus dan cairan manis ini kemudian dikembalikan ke proses.
4. Penguapan (Evaporasi)
Setelah mengalami proses liming, proses evaporasi dilakukan untuk mengentalkan jus menjadi sirup dengan cara menguapkan air menggunakan uap panas (steam). Terkadang sirup dibersihkan lagi tetapi lebih sering langsung menuju ke tahap pembuatan kristal tanpa adanya pembersihan lagi.
Jus yang sudah jernih mungkin hanya mengandung 15% gula tetapi cairan (liquor) gula jenuh (yaitu cairan yang diperlukan dalam proses kristalisasi) memiliki kandungan gula hingga 80%. Evaporasi dalam ‘evaporator majemuk’ (multiple effect evaporator) yang dipanaskan dengan steam merupakan cara yang terbaik untuk bisa mendapatkan kondisi mendekati kejenuhan (saturasi).
5. Pendidihan (Kristalisasi)
Pada tahap akhir pengolahan, sirup ditempatkan ke dalam wadah yang sangat besar untuk dididihkan. Di dalam wadah ini air diuapkan sehingga kondisi untuk pertumbuhan kristal gula tercapai. Pembentukan kristal diawali dengan mencampurkan sejumlah kristal ke dalam sirup. Sekali kristal terbentuk, kristal campur yang dihasilkan dan larutan induk (mother liquor) diputar di dalam alat sentrifugasi untuk memisahkan keduanya, bisa diumpamakan seperti pada proses mencuci dengan menggunakan pengering berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum disimpan.
Larutan induk hasil pemisahan dengan sentrifugasi masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya kristalisasi diulang beberapa kali. Sayangnya, materi-materi non gula yang ada di dalamnya dapat menghambat kristalisasi. Hal ini terutama terjadi karena keberadaan gula-gula lain seperti glukosa dan fruktosa yang merupakan hasil pecahan sukrosa. Olah karena itu, tahapan-tahapan berikutnya menjadi semakin sulit, sampai kemudian sampai pada suatu tahap di mana kristalisasi tidak mungkin lagi dilanjutkan.
Sebagai tambahan, karena gula dalam jus tidak dapat diekstrak semuanya, maka terbuatlah produk samping (byproduct) yang manis: molasses. Produk ini biasanya diolah lebih lanjut menjadi pakan ternak atau ke industri penyulingan untuk dibuat alkohol (etanol) . Belakangan ini molases dari tebu di olah menjadi bahan energi alternatif dengan meningkatkan kandungan etanol sampai 99,5%.
6. PenyimpananGula kasar yang dihasilkan akan membentuk gunungan coklat lengket selama penyimpanan dan terlihat lebih menyerupai gula coklat lunak yang sering dijumpai di dapur-dapur rumah tangga. Gula ini sebenarnya sudah dapat digunakan, tetapi karena kotor dalam penyimpanan dan memiliki rasa yang berbeda maka gula ini biasanya tidak diinginkan orang. Oleh karena itu gula kasar biasanya dimurnikan lebih lanjut ketika sampai di negara pengguna.
7. AfinasiTahap pertama pemurnian gula yang masih kasar adalah pelunakan dan pembersihan lapisan cairan induk yang melapisi permukaan kristal dengan proses yang dinamakan dengan “afinasi”. Gula kasar dicampur dengan sirup kental (konsentrat) hangat dengan kemurnian sedikit lebih tinggi dibandingkan lapisan sirup sehingga tidak akan melarutkan kristal, tetapi hanya sekeliling cairan (coklat). Campuran hasil (‘magma’) di-sentrifugasi untuk memisahkan kristal dari sirup sehingga kotoran dapat dipisahkan dari gula dan dihasilkan kristal yang siap untuk dilarutkan sebelum proses karbonatasi.
Cairan yang dihasilkan dari pelarutan kristal yang telah dicuci mengandung berbagai zat warna, partikel-partikel halus, gum dan resin dan substansi bukan gula lainnya. Bahan-bahan ini semua dikeluarkan dari proses.
8. KarbonatasiTahap pertama pengolahan cairan (liquor) gula berikutnya bertujuan untuk membersihkan cairan dari berbagai padatan yang menyebabkan cairan gula keruh. Pada tahap ini beberapa komponen warna juga akan ikut hilang.
Salah satu dari dua teknik pengolahan umum dinamakan dengan karbonatasi. Karbonatasi dapat diperoleh dengan menambahkan kapur/ lime [kalsium hidroksida, Ca(OH)2] ke dalam cairan dan mengalirkan gelembung gas karbondioksida ke dalam campuran tersebut.
Gas karbondioksida ini akan bereaksi dengan lime membentuk partikel-partikel kristal halus berupa kalsium karbonat yang menggabungkan berbagai padatan supaya mudah untuk dipisahkan. Supaya gabungan-gabungan padatan tersebut stabil, perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap kondisi-kondisi reaksi.
Gumpalan-gumpalan yang terbentuk tersebut akan mengumpulkan sebanyak mungkin materi-materi non gula, sehingga dengan menyaring kapur keluar maka substansi-substansi non gula ini dapat juga ikut dikeluarkan. Setelah proses ini dilakukan, cairan gula siap untuk proses selanjutnya berupa penghilangan warna.
9. Penghilangan Warna
Ada dua metoda umum untuk menghilangkan warna dari sirup gula. Salah satunya dengan menggunakan karbon teraktivasi granular [granular activated carbon, GAC] yang mampu menghilangkan hampir seluruh zat warna. GAC merupakan cara modern setingkat “bone char”, sebuah granula karbon yang terbuat dari tulang-tulang hewan.
Karbon pada saat ini terbuat dari pengolahan karbon mineral yang diolah secara khusus untuk menghasilkan granula yang tidak hanya sangat aktif tetapi juga sangat kuat. Karbon dibuat dalam sebuah oven panas dimana warna akan terbakar keluar dari karbon.
Cara yang lain adalah dengan menggunakan resin penukar ion yang menghilangkan lebih sedikit warna daripada GAC tetapi juga menghilangkan beberapa garam yang ada. Resin dibuat secara kimiawi yang meningkatkan jumlah cairan yang tidak diharapkan.
Cairan jernih dan hampir tak berwarna ini selanjutnya siap untuk dikristalisasi kecuali jika jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan konsumsi energi optimum di dalam pemurnian. Oleh karenanya cairan tersebut diuapkan sebelum diolah di panci kristalisasi.
10. PendidihanSejumlah air diuapkan di dalam panci sampai pada keadaan yang tepat untuk tumbuhnya kristal gula. Sejumlah bubuk gula ditambahkan ke dalam cairan untuk mengawali/memicu pembentukan kristal. Ketika kristal sudah tumbuh campuran dari kristal-kristal dan cairan induk yang dihasilkan diputar dalam sentrifugasi untuk memisahkan keduanya.
Proses ini dapat diumpamakan dengan tahap pengeringan pakaian dalam mesin cuci yang berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum dikemas dan/ atau disimpan siap untuk didistribusikan.
Tapi sayangnya, banyak petani tebu kini menjerit karena biaya produksi yang tinggi, serta maraknya perdagangan gula impor.
Jelas saja, tak disangka prosesnya panjang sekali..
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi dahlia, anggir, atau jagung, juga menghasilkan semacam gula/pemanis namun bukan tersusun dari sukrosa. Proses untuk menghasilkan gula mencakup tahap ekstrasi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui distilasi (penyulingan).
Negara-negara penghasil gula terbesar adalah negara-negara dengan iklim hangat seperti Australia, Brazil, dan Thailand. Hindia-Belanda (sekarang Indonesia) pernah menjadi produsen gula utama dunia pada tahun 1930-an, namun kemudian tersaingi oleh industri gula baru yang lebih efisien. Pada tahun 2001/2002 gula yang diproduksi di negara berkembang dua kali lipat lebih banyak dibandingkan gula yang diproduksi negara maju. Penghasil gula terbesar adalah Amerika Latin, negara-negara Karibia, dan negara-negara Asia Timur.
Sumber gula di Indonesia sejak masa lampau adalah cairan bunga (nira) kelapa atau enau, serta cairan batang tebu. Tebu adalah tumbuhan asli dari Nusantara, terutama di bagian timur.
Ketika orang-orang Belanda mulai membuka koloni di Pulau Jawa kebun-kebun tebu monokultur mulai dibuka oleh tuan-tuan tanah pada abad ke-17, pertama di sekitar Batavia, lalu berkembang ke arah timur.
Puncak kegemilangan perkebunan tebu dicapai pada tahun-tahun awal 1930-an, dengan 179 pabrik pengolahan dan produksi tiga juta ton gula per tahun. Penurunan harga gula akibat krisis ekonomi merontokkan industri ini dan pada akhir dekade hanya tersisa 35 pabrik dengan produksi 500 ribu ton gula per tahun. Situasi agak pulih menjelang Perang Pasifik, dengan 93 pabrik dan prduksi 1,5 juta ton. Seusai Perang Dunia II, tersisa 30 pabrik aktif. Tahun 1950-an menyaksikan aktivitas baru sehingga Indonesia menjadi eksportir netto. Pada tahun 1957 semua pabrik gula dinasionalisasi dan pemerintah sangat meregulasi industri ini. Sejak 1967 hingga sekarang Indonesia kembali menjadi importir gula.
Proses Pembuatan Gula
1. Persiapan Pembuatan Gula TebuTebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tebu ini termasuk jenis rumput-rumputan. Tanaman tebu dapat tumbuh hingga 3 meter di kawasan yang mendukung. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun.
Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan gula dimulai dari penanaman tebu, proses ektrasi, pembersihan kotoran, penguapan, kritalisasi, afinasi, karbonasi, penghilangan warna, dan sampai proses pengepakan sehingga sampai ketangan konsumen.
2. Ekstraksi
Tahap pertama pembuatan gula tebu adalah ekstraksi jus atau sari tebu. Caranya dengan menghancurkan tebu dengan mesin penggiling untuk memisahkan ampas tebu dengan cairannya. Cairan tebu kemudian dipanaskan dengan boiler. Jus yang dihasilkan masih berupa cairan yang kotor: sisa-sisa tanah dari lahan, serat-serat berukuran kecil dan ekstrak dari daun dan kulit tanaman, semuanya bercampur di dalam gula.
Jus dari hasil ekstraksi mengandung sekitar 50 % air, 15% gula dan serat residu, dinamakan bagasse, yang mengandung 1 hingga 2% gula. Dan juga kotoran seperti pasir dan batu-batu kecil dari lahan yang disebut sebagai “abu”.
3. Pengendapan Kotoran dengan Kapur (Liming)
Jus tebu dibersihkan dengan menggunakan semacam kapur (slaked lime) yang akan mengendapkan sebanyak mungkin kotoran , kemudian kotoran ini dapat dikirim kembali ke lahan. Proses ini dinamakan liming.
Jus hasil ekstraksi dipanaskan sebelum dilakukan liming untuk mengoptimalkan proses penjernihan. Kapur berupa kalsium hidroksida atau Ca(OH)2 dicampurkan ke dalam jus dengan perbandingan yang diinginkan dan jus yang sudah diberi kapur ini kemudian dimasukkan ke dalam tangki pengendap gravitasi: sebuah tangki penjernih (clarifier). Jus mengalir melalui clarifier dengan kelajuan yang rendah sehingga padatan dapat mengendap dan jus yang keluar merupakan jus yang jernih.
Kotoran berupa lumpur dari clarifier masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya dilakukan penyaringan dalam penyaring vakum putar (rotasi) dimana jus residu diekstraksi dan lumpur tersebut dapat dibersihkan sebelum dikeluarkan, dan hasilnya berupa cairan yang manis. Jus dan cairan manis ini kemudian dikembalikan ke proses.
4. Penguapan (Evaporasi)
Setelah mengalami proses liming, proses evaporasi dilakukan untuk mengentalkan jus menjadi sirup dengan cara menguapkan air menggunakan uap panas (steam). Terkadang sirup dibersihkan lagi tetapi lebih sering langsung menuju ke tahap pembuatan kristal tanpa adanya pembersihan lagi.
Jus yang sudah jernih mungkin hanya mengandung 15% gula tetapi cairan (liquor) gula jenuh (yaitu cairan yang diperlukan dalam proses kristalisasi) memiliki kandungan gula hingga 80%. Evaporasi dalam ‘evaporator majemuk’ (multiple effect evaporator) yang dipanaskan dengan steam merupakan cara yang terbaik untuk bisa mendapatkan kondisi mendekati kejenuhan (saturasi).
5. Pendidihan (Kristalisasi)
Pada tahap akhir pengolahan, sirup ditempatkan ke dalam wadah yang sangat besar untuk dididihkan. Di dalam wadah ini air diuapkan sehingga kondisi untuk pertumbuhan kristal gula tercapai. Pembentukan kristal diawali dengan mencampurkan sejumlah kristal ke dalam sirup. Sekali kristal terbentuk, kristal campur yang dihasilkan dan larutan induk (mother liquor) diputar di dalam alat sentrifugasi untuk memisahkan keduanya, bisa diumpamakan seperti pada proses mencuci dengan menggunakan pengering berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum disimpan.
Larutan induk hasil pemisahan dengan sentrifugasi masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya kristalisasi diulang beberapa kali. Sayangnya, materi-materi non gula yang ada di dalamnya dapat menghambat kristalisasi. Hal ini terutama terjadi karena keberadaan gula-gula lain seperti glukosa dan fruktosa yang merupakan hasil pecahan sukrosa. Olah karena itu, tahapan-tahapan berikutnya menjadi semakin sulit, sampai kemudian sampai pada suatu tahap di mana kristalisasi tidak mungkin lagi dilanjutkan.
Sebagai tambahan, karena gula dalam jus tidak dapat diekstrak semuanya, maka terbuatlah produk samping (byproduct) yang manis: molasses. Produk ini biasanya diolah lebih lanjut menjadi pakan ternak atau ke industri penyulingan untuk dibuat alkohol (etanol) . Belakangan ini molases dari tebu di olah menjadi bahan energi alternatif dengan meningkatkan kandungan etanol sampai 99,5%.
6. PenyimpananGula kasar yang dihasilkan akan membentuk gunungan coklat lengket selama penyimpanan dan terlihat lebih menyerupai gula coklat lunak yang sering dijumpai di dapur-dapur rumah tangga. Gula ini sebenarnya sudah dapat digunakan, tetapi karena kotor dalam penyimpanan dan memiliki rasa yang berbeda maka gula ini biasanya tidak diinginkan orang. Oleh karena itu gula kasar biasanya dimurnikan lebih lanjut ketika sampai di negara pengguna.
7. AfinasiTahap pertama pemurnian gula yang masih kasar adalah pelunakan dan pembersihan lapisan cairan induk yang melapisi permukaan kristal dengan proses yang dinamakan dengan “afinasi”. Gula kasar dicampur dengan sirup kental (konsentrat) hangat dengan kemurnian sedikit lebih tinggi dibandingkan lapisan sirup sehingga tidak akan melarutkan kristal, tetapi hanya sekeliling cairan (coklat). Campuran hasil (‘magma’) di-sentrifugasi untuk memisahkan kristal dari sirup sehingga kotoran dapat dipisahkan dari gula dan dihasilkan kristal yang siap untuk dilarutkan sebelum proses karbonatasi.
Cairan yang dihasilkan dari pelarutan kristal yang telah dicuci mengandung berbagai zat warna, partikel-partikel halus, gum dan resin dan substansi bukan gula lainnya. Bahan-bahan ini semua dikeluarkan dari proses.
8. KarbonatasiTahap pertama pengolahan cairan (liquor) gula berikutnya bertujuan untuk membersihkan cairan dari berbagai padatan yang menyebabkan cairan gula keruh. Pada tahap ini beberapa komponen warna juga akan ikut hilang.
Salah satu dari dua teknik pengolahan umum dinamakan dengan karbonatasi. Karbonatasi dapat diperoleh dengan menambahkan kapur/ lime [kalsium hidroksida, Ca(OH)2] ke dalam cairan dan mengalirkan gelembung gas karbondioksida ke dalam campuran tersebut.
Gas karbondioksida ini akan bereaksi dengan lime membentuk partikel-partikel kristal halus berupa kalsium karbonat yang menggabungkan berbagai padatan supaya mudah untuk dipisahkan. Supaya gabungan-gabungan padatan tersebut stabil, perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap kondisi-kondisi reaksi.
Gumpalan-gumpalan yang terbentuk tersebut akan mengumpulkan sebanyak mungkin materi-materi non gula, sehingga dengan menyaring kapur keluar maka substansi-substansi non gula ini dapat juga ikut dikeluarkan. Setelah proses ini dilakukan, cairan gula siap untuk proses selanjutnya berupa penghilangan warna.
9. Penghilangan Warna
Ada dua metoda umum untuk menghilangkan warna dari sirup gula. Salah satunya dengan menggunakan karbon teraktivasi granular [granular activated carbon, GAC] yang mampu menghilangkan hampir seluruh zat warna. GAC merupakan cara modern setingkat “bone char”, sebuah granula karbon yang terbuat dari tulang-tulang hewan.
Karbon pada saat ini terbuat dari pengolahan karbon mineral yang diolah secara khusus untuk menghasilkan granula yang tidak hanya sangat aktif tetapi juga sangat kuat. Karbon dibuat dalam sebuah oven panas dimana warna akan terbakar keluar dari karbon.
Cara yang lain adalah dengan menggunakan resin penukar ion yang menghilangkan lebih sedikit warna daripada GAC tetapi juga menghilangkan beberapa garam yang ada. Resin dibuat secara kimiawi yang meningkatkan jumlah cairan yang tidak diharapkan.
Cairan jernih dan hampir tak berwarna ini selanjutnya siap untuk dikristalisasi kecuali jika jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan konsumsi energi optimum di dalam pemurnian. Oleh karenanya cairan tersebut diuapkan sebelum diolah di panci kristalisasi.
10. PendidihanSejumlah air diuapkan di dalam panci sampai pada keadaan yang tepat untuk tumbuhnya kristal gula. Sejumlah bubuk gula ditambahkan ke dalam cairan untuk mengawali/memicu pembentukan kristal. Ketika kristal sudah tumbuh campuran dari kristal-kristal dan cairan induk yang dihasilkan diputar dalam sentrifugasi untuk memisahkan keduanya.
Proses ini dapat diumpamakan dengan tahap pengeringan pakaian dalam mesin cuci yang berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum dikemas dan/ atau disimpan siap untuk didistribusikan.
Wednesday, January 19, 2011
Rujak Kuah Pindang
Siang-siang gini buat ibu-ibu yang lagi ngidam rujak boleh deh dicicipin makanan yang satu ini.. Eng ing eeeengg..
RUJAK KUAH PINDANG!
Saya jadi kepincut sama rujak ini karena kebetulan ada yang jualan di deket kampus. Saya juga baru tahu setelah saya pindah ke Denpasar.
Rasanya maknyoss..
Setelah diintip-intip rahasianya, ternyata ini dia bumbu yang digunakan.
Satu lagi, buah yang cocok untuk rujak ini HANYA mangga muda. Umm.. kalau di lidah saya sih rasanya begitu. Tapi bagi Anda yang ingin mengkombinasikan dengan buah lain yang juga biasanya dipakai untuk bahan rujak, boleh saja..
Bahan:
* Pindang 100 cc (Rebus ikan tuna segar dengan daun salam, sedikit garam dan air 200cc, masak sampai air menyusut menjadi 100cc, lalu dinginkan)
* 2 Buah Manga Muda diserut atau iris tipis2
* Terasi Matang menurut selera
* Cabe Rawit menurut selera
* Garam sedikit
Cara Membuat:
> Ulek Terasi, garam dan Cabe rawit
> Masukan kuah pindang
> Masukan mangga yang sudah diserut
> Diamkan sejenak didalam lemari es
> Hidangkan
RUJAK KUAH PINDANG!
Saya jadi kepincut sama rujak ini karena kebetulan ada yang jualan di deket kampus. Saya juga baru tahu setelah saya pindah ke Denpasar.
Rasanya maknyoss..
Setelah diintip-intip rahasianya, ternyata ini dia bumbu yang digunakan.
Satu lagi, buah yang cocok untuk rujak ini HANYA mangga muda. Umm.. kalau di lidah saya sih rasanya begitu. Tapi bagi Anda yang ingin mengkombinasikan dengan buah lain yang juga biasanya dipakai untuk bahan rujak, boleh saja..
Bahan:
* Pindang 100 cc (Rebus ikan tuna segar dengan daun salam, sedikit garam dan air 200cc, masak sampai air menyusut menjadi 100cc, lalu dinginkan)
* 2 Buah Manga Muda diserut atau iris tipis2
* Terasi Matang menurut selera
* Cabe Rawit menurut selera
* Garam sedikit
Cara Membuat:
> Ulek Terasi, garam dan Cabe rawit
> Masukan kuah pindang
> Masukan mangga yang sudah diserut
> Diamkan sejenak didalam lemari es
> Hidangkan
Subscribe to:
Posts (Atom)